Manipulasi adalah cara untuk mengganggu mental dan mengeksploitasi emosi untuk mendominasi korban. Hal-hal yang ingin mereka kuasai mulai dari kewenangan, penguasaan, keuntungan tertentu yang diperoleh pelaku manipulasi. Tentu saja jika ada manipulasi berarti salah satu pihak dimanfaatkan oleh pihak lain. Secara psikologis, taktik manipulasi sengaja digunakan untuk menciptakan relasi kuasa yang timpang. Dengan demikian, korban manipulasi dapat dengan mudah dimanfaatkan untuk agenda tertentu.
Kenali tanda-tanda manipulasi
Manipulasi adalah sesuatu yang dapat menyebabkan seseorang terpojok dan berada dalam situasi yang merugikan. Untuk itu, perlu jeli untuk mengidentifikasi tanda-tanda seseorang menggunakan taktik manipulasi psikologis. Apa saja itu?
Mencari Kelemahan
Jangan heran jika manipulator adalah seseorang yang dapat Anda andalkan untuk menemukan celah dalam ucapan korban. Ini adalah cara mereka mencari calon korban manipulasi. Mereka biasanya membiarkan calon korban berbicara terlebih dahulu baru kemudian mencari kelemahannya.
Manipulasi fakta
Hal utama yang dapat dengan mudah diubah atau dirusak oleh manipulasi adalah fakta. Hal ini dikenal di sekitar kita sebagai berbohong, membuat alasan, menjadi ambigu, menyalahkan korban atau menyembunyikan informasi penting.
Emosi Negatif
Orang yang manipulatif tidak akan segan-segan untuk secara jelas menunjukkan emosi negatif selama percakapan, seperti membentak atau membentak. Tujuannya adalah agar target memberikan apa yang mereka inginkan. Tak jarang, pelaku manipulatif berteriak sambil menggunakan bahasa tubuh yang agresif.
Memberi Batas Waktu
Hal ini sering dilakukan dalam negosiasi jual beli sehingga target tidak memiliki kendali dan tidak bisa berbuat apa-apa selain setuju.
Sarkasme
Sarkasme juga bisa menjadi senjata manipulator saat mengontrol target. Mereka dapat dengan mudah membuat lelucon negatif dengan kedok humor. Topiknya sederhana, mulai dari penampilan, gadget target, pengalaman, dan banyak lagi.
Dengan menempatkan target pada posisi yang buruk, dominasi psikologis akan berada di pihak pelaku. Ketika berhadapan dengan orang yang manipulatif, ketegasan adalah kunci untuk mengalahkan mereka. Jangan ragu untuk mengatakan ya atau tidak. Negosiasi secara diplomatis bila memungkinkan.
Ketika seorang manipulator melontarkan kritik atau diam yang khas, jangan langsung meminta maaf atau bereaksi berlebihan. Teruslah mencari saat-saat tenang untuk berpikir matang-matang sebelum mengambil keputusan.
Gangguan seperti tenggat waktu dan emosi negatif tidak boleh dianggap terlalu serius. Kuncinya adalah menjadi tidak kalah pintar dari manipulator, terutama ketika mereka mulai meluncurkan taktik serangan psikologis.