Berbagai Penyebab Pengerasan Kulit di Tubuh


Indurasi adalah pengerasan kulit akibat peradangan, edema, atau infiltrasi seperti yang terjadi pada pasien kanker. Jadi, indurasi bukanlah penyakit spesifik, tetapi hanya gejala. Diakui, ada banyak penyebab kulit mengeras ini. Jadi operasinya juga akan berbeda.

Untuk mendeteksi indurasi, dokter akan menilai area tersebut melalui palpasi dan palpasi. Dengan cara ini dapat dilihat jika terjadi pengerasan dan rasa tahan (resistance) pada daerah yang terkena.

Penyebab pengerasan kulit

Selanjutnya, penyebab utama indurasi kulit adalah:

Penyebaran kanker ke kulit

Juga disebut kanker kulit metastatik, itu terjadi ketika sel-sel dari kanker dalam tubuh menyebar ke kulit. Akibatnya, kulit akan rusak.

Kanker kulit, seperti melanoma primer, akan menyebar atau menyerang kulit. Kemudian selanjutnya akan terjadi pertumbuhan sel kanker di sekitar melanoma.

Skleroderma

Sklerosis sistemik adalah penyakit langka yang berhubungan dengan peradangan dan pembentukan jaringan fibril dari kulit ke organ internal. Ada 3 tahap penyakit ini, tahap kedua melibatkan indurasi kulit. Selain itu, kondisi ini dikaitkan dengan penyakit kritis dan kematian.

Diabetes

Diabetes juga dapat menyebabkan ulkus plantar, yaitu luka di telapak kaki karena sirkulasi darah ke tubuh bagian bawah tidak lancar.

Pengerasan jaringan lunak di kaki juga meningkatkan risiko ulkus kaki kembali pada penderita diabetes. Selain itu, kemampuan menahan goncangan dan berat badan tidak optimal pada penderita diabetes.

Perawatan pengerasan

Cara mengobati indurasi kulit berbeda-beda, tergantung penyebabnya. Misalnya, jika kulit mengeras karena abses, dokter akan meresepkan antibiotik atau membuat sayatan untuk mengalirkan cairan.

Sedangkan untuk masalah peradangan seperti scleroderma atau lichen sclerosus, dokter akan meresepkan krim steroid atau imunosupresan yang menurunkan daya tahan tubuh.

Selain itu, perawatan seperti kompres hangat, pereda nyeri analgesik dan mengangkat daerah yang terkena untuk mencegah pembengkakan juga dapat diberikan. Sebagian besar masalah kulit ini memerlukan perawatan yang hati-hati dan berkelanjutan, terutama jika gejalanya memburuk.

Belum lagi perawatan seperti antibiotik tidak efektif. Perlu diketahui, beberapa infeksi kulit resisten terhadap jenis antibiotik tertentu. Oleh karena itu, harus dipantau secara ketat untuk gejala seperti:

  • Demam
  • Pengerasan kulit menjadi lebih lebar
  • Area terlihat merah
  • Hangat saat disentuh

Jika Anda memiliki salah satu gejala di atas, cari bantuan medis sesegera mungkin. Dokter Anda mungkin mengganti antibiotik yang Anda resepkan.