Sering sekali ini menjadi bahan pikiran oleh orang-orang. Dan akhirnya ini menjadi pola pikir yang sudah tertanam. Dimana kita semua akan berpikir bahwa jika seseorang yang sudah menikah, mereka sudah dewasa dan apa yang mereka katakan itu benar adanya. Benar adanya dalam artian semua perkataannya itu adalah sesuatu yang konkrit. Yang harus didengar dan ditaati. Padahal tidak seperti itu. Semua orang memiliki proses. Semua orang ada masa-masanya sendiri. Kita tidak bisa memukul rata.
Tidak Semua Orang Yang Sudah Menikah Bisa Dikatakan Dewasa Dan Benar
Kita tidak bisa memaksakan untuk berpikir bahwa semua orang yang sudah menikah mereka memiliki tingkat kedewasaan yang lebih dan memiliki pengaruh yang besar. Semua tindakan dan ucapannya sudah dipastikan benar. Tidak seperti itu. Layaknya orang yang bertambah usia bukan berarti mereka bisa langsung menjadi lebih dewasa. Karena itu adalah pilihan itu adalah proses yang tidak semua orang bisa melaluinya, karena itu soal mau dan tidak mau. Dan pernikahan itu adalah sebuah tahap yang dimana orang ingin lebih serius.
Dan bukan berarti mereka sudah dewasa dan mapan. Mereka benar, dan apa yang dikatakan mereka itu benar. Mereka pun tetap masih belajar. Masih sama-sama belajar. Memang orang yang sudah memutuskan untuk menikah, mereka diharapkan memiliki tingkat kedewasaan yang lebih. Karena itu adalah tahap yang penting, dimana kita tidak hanya memikirkan soal diri kita, tapi kita akan memikirkan orang lain juga. Jadi diharapkan untuk kita bisa memiliki tingkat kedewasaan yang lebih lagi.
Dan kita perlu mengerti dan memahami bahwa mereka yang sudah menikah pun, mereka masih terus belajar bagaimana menjadi pasangan suami istri yang baik. Bagaimana mereka bisa menjadi orang tua yang baik, dan bisa menjadi role model untuk anak-anaknya. Karena itu bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan. Butuh kehati-hatian untuk melakukan semua itu. Butuh hati yang besar untuk melakukan itu. Jadi bukanlah perkara mudah saat menjadi orang tua. Atau menjadi sepasang suami dan istri.