Kita kerap sekali menahan- nahan suatu. Apapun itu. Tidak tahu profesi, kewajiban, peranan kita. Ataupun perihal yang lain. Kita kerap berasumsi kita sedang mempunyai banyak durasi. Kita sedang mempunyai banyak peluang. Kita sedang mempunyai banyak alternatif serta serupanya. Serta pemikiran- pemikiran itu membuat kamu jadi kerap menahan- nahan sesuatu perihal. Serta itu amat disayangkan. Kamu menunda perihal berarti. Kamu menunda peluang bagus. Kamu menunda peluang kamu jadi lebih bagus ataupun memperoleh hasil lebih bagus. Hendak amat disayangkan bila kamu melupakannya.
Jika Tidak Saat ini, Ingin Bila Lagi?
Ubahlah metode berasumsi kita. Janganlah berasumsi kita sedang mempunyai banyak durasi. Janganlah berasumsi kita sedang mempunyai banyak peluang serta opsi lain. Sedang terdapat metode lain bila kita tidak melaksanakannya saat ini. Hentikan seluruh pandangan semacam itu, serta ganti metode ataupun pola pikir yang semacam itu. Sebab itu cuma hendak menghambatmu. Membatasi kemajuan, membatasi seluruh kegiatan serta era depanmu. Sebab itu, jadilah lebih bagus. Mulai rival rasa berat kaki serta rasa mager kita. Jika tidak saat ini bila lagi?
Bila tidak hari ini betul bila lagi? Janganlah berasumsi kita sedang mempunyai durasi yang banyak, ataupun kaku durasi yang dipunyai sedang lama, sedang jauh. Sebab tidak terdapat yang ketahui era depan. Kita cuma dapat memperhitungkan. Tetapi kita tidak dapat membenarkan apa yang hendak terjalin di era depan. Kita tidak dapat membagikan agunan kalau seluruh dapat serius saja bila kita menunda apa yang wajib kita jalani. Sebab kita tidak ketahui apakah kita sedang hidup esok hari. Kita tidak ketahui apakah sejam setelah itu kamu sedang dapat tersimpul bebas semacam saat ini.
Kita tidak sempat ketahui. Meski rasanya iya tentu, tetapi sekali lagi, kita tidak dapat membagikan agunan apapun itu. Sebab Tuhan yang menggenggam kontrol, bukan kita. Jadi menyudahi berlagak seperti kita Tuhan yang dapat menggenggam kontrol, yang dapat mengendalikan seluruh suatu, alhasil kita dengan gampangnya menyepelehkan seluruh suatu. Berpikirlah jauh. Hiduplah semacam ini merupakan hari terakhir kita. Alhasil kita dapat melaksanakan yang terbaik, kita dapat melaksanakan yang maksimum hari ini. Tanpa terdapat tutur mengundurkan menunda.